Pesisir Selatan – Permasalahan proyek pembangunan jalan dengan pengecoran semen di desa koto kareh kampung koto panjang kenagarian sungai tunu utara sampai saat ini masih belum ditemukan titik terangnya, Selasa (06-06-23).
Dikabarkan, proyek tersebut merupakan anggaran nagari sungai tunu utara pada tahun 2018 dan ditemukan permasalahan pada 2019 yang lalu.
Baca Juga : Diduga Banyak Proyek Bermasalah di Nagari Sungai Tunu Utara, Kejaksaan Negeri Pessel Diminta Turun Tangan
Berdasarkan informasi yang awak media himpun dari beberapa warga di desa koto kareh, pembangunan proyek jalan pengecoran semen tersebut hanya bertahan selama 3 bulan setelah selesai dikerjakan.
Dikarenakan proyek tersebut bermasalah, Inspektorat Pesisir Selatan (Pessel) dan Dinas PUTR Pessel dikabarkan langsung turun ke lapangan untuk meninjau proyek tersebut.
Baca Juga : Bea Cukai Kota Batam Bagaikan Gajah Di Pelupuk Mata Tak Nampak, Semut Di Seberang Lautan Nampak???
Namun, sampai saat ini masyarakat desa koto kareh tidak mengetahui kejelasannya. Dan bahkan, PJ. Wali Nagari Sei. Tunu Utara dan kepala kampung koto panjang pun kurang mengetahui kejelasan mengenai kelanjutan proyek tersebut.
Sementara, Kepala Inspektorat Pesisir Selatan dan Kepala Dinas PUTR Pesisir Selatan saat di hubungi awak media RBNnews.co.id tidak mengangkat telponnya. Bahkan, pesan whatsapp yang dikirim oleh awak media pun tidak ada balasan.
Baca Juga : Melirik Kejanggalan LHKPN Ansar-Dewi Dan Marlin-Rudi. KPK Diminta Turun Tangan
Bungkamnya Kepala Inspektorat dan Kadis PUTR Pessel tersebut menjadi suatu tanda tanya yang besar. Seharusnya, proyek yang bermasalah tersebut harus ada kejelasannya dan bisa diketahui oleh publik.
Karena belum adanya kejelasan terhadap masalah proyek jalan tersebut, sehingga hal ini akan membuat takut Penjabat Wali Nagari Sungai Tunu Utara saat ini untuk mengalokasikan dana nagari untuk pembangunan ke lokasi tersebut.
Baca Juga : ABM : Maraknya Rokok Ilegal H&D, Pertanda Kinerja BC Batam Belum Becus. Ini Faktanya
Diberitakan sebelumnya, salah satu pemuda kampung Koto panjang yang tidak ingin namanya dipublikasikan mengatakan bahwa ia gerah mendengar masalah proyek jalan yang bermasalah tersebut dan meminta pihak kejaksaan harus turun tangan dalam menyelesaikan kasus tersebut.
“Jika infonya seperti itu, Kejaksaan Negeri Pesisir Selatan harus turun tangan menyelesaikan kasus ini. Bagus konfirmasi aja ke kejaksaan pak, Apakah pihak kejaksaan negeri tahu mengenai hal ini. Bagus kasus seperti ini di usut tuntas agar tidak terjadi lagi di kemudian hari”, bebernya. (Ridho)