RBNnews.co.id, Padang – Elizawati atau yang akan akrab dipanggil dengan Bunda Reffans dilantik sebagai Ketua Asosiasi Kelompok UPPKA (AKU) Sumbar masa bakti 2022-2026. Pelantikan tersebut dilaksanakan berbarengan dengan peringatan Puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 Sumbar digelar di Hotel Santika, Padang, Sabtu (22-07-23).
Rangkaian kegiatan Harganas ke-30 Sumbar diawali dengan penampilan 20 peserta stand up comedy yang terpilih. Mereka akan tampil membawakan tema stunting dan dinilai oleh juri sekaligus tamu spesial Harganas kali ini, yakni Rin Hermana.
Baca Juga : Diduga Arogan, PMII Kota Batam Minta Kasat Intelkam Polresta Barelang Dicopot. KNPI Kepri Beri Dukungan
Diketahui, Puncak Harganas kali ini mengusung tema Menuju keluarga bebas Stunting Untuk Indonesia Maju. Hingga saat ini telah terbentuk 823 Kampung Keluarga Berkualitas di 19 kabupaten kota di Sumbar.
“Penanganan stunting bukan hanya program pemerintah, namun semua kalangan agar Indonesia Emas 2045 dapat terwujud”, ujar Bunda Reffans.
Baca Juga : Parah, Diduga Judi Bola Pimpong Kembali Marak di Batam. Ini Lokasinya…
Ia juga mengatakan bahwa penggunaan dana penanganan stunting lebih optimal sesuai dengan juknis terbaru yang telah disiapkan BKKBN.
“Saat ini pemerintah sudah menyiapkan juknis yang baru, untuk penanganan stunting”, ujarnya.
Menurut Bunda Reffans, berbagai program kerja AKU telah berhasil dilaksanakan selama masa kepengurusannya. Diantaranya program pendampingan terhadap UPPKA, bimbingan teknis (bimtek), pelatihan keterampilan tata boga, kerajinan, jasa, pelatihan pemasaran, kerjasama dengan SKPD dan dana Pokir DPR untuk membina UPPKA.
Baca Juga : Parah, Diduga Oknum Penyidik Tidak Profesional. Propam Polda Kepri Diminta Tegas
“Kami tidak henti-hentinya mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama membantu percepatan penurunan stunting. Pencegahan stunting dimulai hulu calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, sampai hilir bayi usia 0-2 tahun”, jelasnya.
Sambungnya, Bapak Asuh Anak Stunting juga sangat membantu keluarga yang memiliki anak stunting terutama bagi yang kurang mampu. (Red)