RBNnews.co.id, Sawahlunto – Kerapatan Adat Nagari Se – Kota Sawahlunto melaksanakan studi komparatif ke Kabupaten Sijunjung, Kota Solok dan Kabupaten Tanah Datar pada Senin dan Selasa, 11 dan 12 September 2023.
Pimpinan rombongan Walikota Sawahlunto Deri Asta melepas keberangkatan rombongan yang berjumlah 48 orang tersebut di rumah kedinasan Walikota Mudiak Air, Senin (11-08-23)
Acara diawali dengan penyerahan 420 kartu BPJS Ketenagakerjaan untuk seluruh pengurus Kerapatan Adat yang ada di Kota Sawahlunto dimana premi dari asuransi 0tersebut dibayarkan penuh oleh pemerintah daerah Sawahlunto.
Deri Asta mengatakan bantuan pembayaran premi asuransi dari pemerintah daerah ini nilainya tidak seberapa dan tidak sebanding dengan pengorbanan angku angku datuak, niniak mamak dan bundo kanduang yang selama ini mendukung program pemerintah daerah baik dalam hal tanah ulayat maupun dalam pusako lainnya.
“Kami tinggal menghitung hari, tinggal 5 hari lagi menyelesaikan tugas kami sebagai kepala daerah. Kami mengucapkan terima kasih tidak terhingga atas bantuan dan pengorbanan niniak mamak khususnya dalam menyelesaikan setiap masalah anak kemenakan selama ini tanpa pamrih. Oleh sebab itu, kami mengapresiasi yang sebesar besarnya dan mengucapkan terima kasih telah membantu kami selama 5 tahun ini, ” kata Walikota Deri Asta.
Baca Juga : Komnas HAM RI Terbitkan Surat ke Gubernur Kepri, Wako Batam & Kepala BP Batam
Baca Juga : Tokoh Perempuan Kepri Angkat Bicara Mengenai Kejadian Pulau Rempang
Lihat Juga : Video Yang ditayangkan di RBNNewsTV Tentang Rempang Galang Mencekam, Korban Berjatuhan
Sementara itu, Ketua LKAAM Kota Sawahlunto Ir Dahler Dt Penghulu Sati, mengatakan studi komparatif bisa disebut sebagai wisata adat karena mengunjungi tiga lubuak dalam sejarah adat alam Minangkabau di Kelarasan Bodi Chaniago yang dipimpin Datuak Perpatih Nan Sabatang.
Tiga lubuak yang dikunjungi tersebut jelas Dahler, adalah Lubuak Sipunai di Tanjung Ampalu, Kecamatan XII Koto Kabupaten Sijunjung, Lubuak Sikarah di Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok dan Lubuak Simauang di Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto.
Dahler menerangkan ketiga lubuak atau lubuak nan tigo itu merupakan satu aliran sungai dimana Lubuak Sikarah bermuara di Danau Singkarak yang kemudian mengaliri sungai batang ombilin sampai ke Lubuak Simaung dan Lubuk Sipunai di Tanjung Ampalu.
Baca Juga : Akibat Serangan Gas Air Mata di Rempang, Seorang Anak Dikabarkan Kritis
Baca Juga : Sejumlah Elemen Masyarakat Mengecam Tindakan Aparat
“Studi komparatif ini adalah wisata adat dengan tujuan saling bersilahturahmi dengan pemangku kerapatan adat yang ada di tiga lubuak tadi. Karena ketiga lubuak ini dulunya merupakan satu kawasan wilayah administrasi minangkabau sewaktu di pimpin datuak perpatih nan sabatang di Kelasaran Bodi Chaniago,” ungkap Dahler.
Kunjungan rombongan KAN Se – Sawahlunto ke Kerapatan Adat Nagari Lubuak Sikarah di Kota Solok disambut langsung Wakil Walikota Solok Kirana Ramadhan Putra di Rumah Dinas Walikota Solok.
Walikota Sawahlunto Deri Asta dalam pertemuan tersebut saling bertukar cinderamata dengan memberikan kain songket Silungkang kepada Wawako Solok sementara Wawako Kirana Ramadhan Putra memberikan plakat Kota Solok. (Reds)