Batam – Sekretaris Jendral (Sekjend) Aliansi ALARM Indonesia, Arifin ikut angkat bicara mengenai pemberitaan Dugaan Kadis Kominfo Gelapkan Laporan Harta Kekayaan.
Arifin mengatakan, tidaklah pantas jika seorang penyelenggara negara diduga membuat laporan Harta Kekayaan yang asal-asalan, apalagi jika niatnya untuk melakukan penggelapan harta kekayaan sendiri.
Baca Juga : Jumlah Harta Kekayaan 35 Pejabat Pemko Batam. WoW, Ada Yang Capai 55 Milyar
“LHKPN Kadis Kominfo Kepri yang minus 18 Juta itu adalah suatu laporan yang diduga Asal-Asalan dibuat. Apa mungkin seorang Kadis dan sudah menjadi PNS selama lebih 20 Tahun di Kepri ini harta kekayaannya minus 18 juta?”, ungkap Arifin kepada awak media RBNnews.co.id, Selasa (23-05-23).
Tambahnya, LHKPN yang dilaporkan juga diduga tidak wajar. Apalagi ada hutang 220 juta sejak tahun 2021,tapi pada tahun 2022 Hutangnya tetap juga 220 juta dan tidak berubah.
Baca Juga : Sek.Komisi I DPRD Kepri : Rokok Ilegal Diproduksi Di Vietnam, Mainnya Di OPL, Pemainnya Sudah Diketahui
“Kita sudah cek LHKPN dia sejak pelaporan tahun 2022 dan tahun 2023 ini, laporannya tak masuk akal. Apalagi hutangnya tidak berubah melainkan tetap. Emang itu hutang untuk apa dan berhutang dimana?”, geramnya.
Lanjut Arifin, Ini tidak bisa dibiarkan. KPK harus segera panggil Hasan biar dia bisa menjelaskan mengenai LHKPN yang dia laporkan itu.
Baca Juga : Komisi I DPRD Kota Batam Minta Izin Perusahaan Yang Merknya Sama Dengan Rokok Ilegal Dicabut
“KPK Harus segera panggil Hasan biar dia bisa jelaskan LHKPN yang diduga Asal-Asalan tersebut. Selain itu, Kejaksaan juga harus panggil dan minta keterangannya, serta juga telusuri harta kekayaannya”, cetus Arifin.
Sambungnya, jika LHKPN saja diduga dikerjakan asal-asalan, bagaimana kinerjanya selama ini? Tak salah juga lah banyak pemberitaan miring mengenai kinerjanya.
Baca Juga : ABM : Maraknya Rokok Ilegal H&D, Pertanda Kinerja BC Batam Belum Becus. Ini Faktanya
Selain itu, Gubernur Kepri Harus segera mengevaluasi kinerja Hasan. Bagaimana nanti jika ada publikasi yang dibuat asal-asalan juga?
“Intinya ini sudah tidak bisa ditolerir lagi. Jika ini semua benar, kacau lah sudah. Data kekayaan pribadi saja bisa di manipulasi, apalagi data pekerjaan?”, tutup Arifin.
Sementara, Kadis Kominfo Provinsi Kepri, Hasan sampai saat ini masih bungkam dan tidak pernah membalas pesan whatsapp yang telah dikirimkan awak media kepadanya. (Red)
1 comment