Batam – Anggota Komisi IV DPRD Kota Batam Fraksi Partai PDIP, Udin P Sihaloho menjabarkan kronologis kejadian keributan antara dirinya dengan Warga di Sekitar Fasum RW 06 Kel. Tg. Buntung Kec. Bengkong Kota Batam.
Udin P Sihaloho mengucapkan permintaan maaf atas viralnya video yang beredar tersebut apalagi bahasanya mungkin kurang nyaman dan tidak sopan.
“Sebelumnya saya mohon maaf apabila ada video viral begini dan membuat kurang nyaman atau tidak sopan”, ucap Udin P Sihaloho kepada awak media RBNnews.co.id, Senin (08-05-23).
Lanjutnya, itu taman memang dibuat untuk umum. Taman itu awalnya taman begitu saja, tapi setelah itu saya bangun dengan dana pribadi dan dibuat juga kolam ikan di taman tersebut.
“Taman itu saya bangun dengan dana pribadi dan juga saya buat kolam ikannya. Jadi jangan salah, gak semuanya pembangunan itu dari Pemko. Tapi mohon maaf, jangan juga semua RT/RW minta dibuatkan kolam ikan dan air mancur, karena anggarannya terbatas”, papar Udin P Sihaloho.
Baca Juga : ABM : Maraknya Rokok Ilegal H&D, Pertanda Kinerja BC Batam Belum Becus. Ini Faktanya
Sambungnya, untuk perawatannya juga saya ada menyuruh orang (ibu-ibu) untuk membersihkannya 1 kali dalam seminggu, tapi kadang-kadang saya juga pernah bersihkan.
“Nah, ibu-ibu yang saya suruh ini pernah wa saya dan bilang gak bisa nyapu. Ketika ditanya, ibu itu jawab ada orang yang minum minum bir dan tidur di fasum sampai pagi. Cuman saya sedikit aneh saja dan tak terlalu memikirkannya”, jelasnya.
Tambah udin, kemudian beberapa minggu kemudian saya ada jogging pagi dan lewat ke fasum. Sampai di fasum, saya temukan ada anak-anak lajang tidur disana. Sempat saya tanyakan dari mana, dan dijawabnya dari batuaji, ungkap Udin P Sihaloho.
“Saya gak melarang kalau ada warga duduk di taman fasum itu, tapi saya gak terima kalau ada yang minum-minum sampai pagi. Apalagi kalau sempat mabuk dan mengganggu warga. Kita kan gak tau apa yang terjadi kalau sudah ada yang mabuk”, cetusnya.
Lanjutnya lagi, ditaman tersebut banyak gelas gelas, kemudian saya bersihkan. Yang punya gelas ini adalah pemilik warung di seberang taman, Padahal sebelumnya sudah pernah saya ingatkan.
Baca Juga : Rokok Ilegal H&D, OFO, Dll Beredar Bebas, Patut Diduga Ada Kongkalikong Dengan Petugas BC Batam
“Saya sudah pernah ingatkan jangan ada gelas-gelas minuman disana, tapi pemilik warungngnya memang agak ngeyel dan sombongnya aja yang dibawa-bawa ya. Tapi itu urusan dia”, geram Udin P Sihaloho.
Sambungnya lagi, Gelas gelas tersebut diambilnya dan dimasukin ke tong sampah. Gak mungkin dong saya yang bersihkan gelas-gelas itu. Seharusnya yang punya warung sadar dengan yang saya lakukan, apalagi dengan adanya taman di depan warungnya kan mendongkrak penjualannya.
“Awalnya saya masukan 3 gelas ke tong sampah agar pemilik warung sadar, tapi nyatanya gelas yang lainnya malah tidak di ambil. Akhirnya ya semua gelas di taman saya masukin ke tong sampah. Gak tau saya berapa yang pecah”, imbuh Udin P Sihaloho.
Begitu semua saya buang gelas semuanya, mulailah pemilik warung marah-marah dan juga diikuti kemarahan dari pemuda yang tidur di taman tadi, jabarnya lagi.
“Pemilik warung datangi saya dan bilang ‘kupecahkan kepalamu nanti’, pemuda tadi yang mulutnya masih bau minuman juga ada disana. Selain itu, ada suami pemilik warung yang juga mulai memvideokan kejadian”, ungkapnya lagi.
Baca Juga : Kacau, Rokok H&D Ilegal Produksi PT. Adhi Mukti Perkasa Masih Beredar Bebas. BC Batam Tutup Mata?
Udin mengungkapkan, saat dibilang kepalanya mau dipecahkan, dia hanya diam aja. Kemudian udin ngomong sama suaminya pemilik warung dalam bahasa Tapanuli yang artinya ‘harusnya kamu yang jadi lawan bicara saya, Bukan istrimu’.
“Selesai saya ucapkan begitu, ternyata istrinya yang pemilik warung begitu garang dan berbicara keras kepada udin”, jabar udin kembali.
Udin menjelaskan, si wanita pemilik warung berbicara ‘suka suka Kami lah, ini tempat kami’, terus Udin menimpali ‘tidak bisalah, ini fasum dan tempat umum. Jadi milik bersama’.
“Saya tidak mau si pemilik warung memonopoli tempat itu, karena ini fasum untuk bersama. Dulu orang chinese yang punya tempat itu dan jualan disana tetapi tidak jadi seperti ini, tapi sekarang tempat itu sudah dijual oleh orang chinese tersebut”, papar Udin kembali.
Baca Juga : BC Batam Diduga Dengan Sengaja Biarkan Rokok Ilegal H&D, OFO, Dll Beredar Bebas
Lanjut udin, saya tidak melarang orang berjualan, tapi harus menjaga kebersihan dan kenyamanan tempat itu. Tapi ini saya lihat sepertinya tidak begitu.
“Karena saya tidak puas melihat itu, mereka akhirnya mengejar saya dan ngamuk-ngamuk. Ada juga seorang pemuda yang viedokan saya, terus saya bilang kalau gak ngerti duduk perkara jangan asal video. Pemuda itu menimpali, suka suka saya lah videokan, ini handphone saya. Terus saya ambil handphonenya”, terang udin.
Sambung udin kembali, ibu pemilik warung terus mencecarnya dengan kata-kata dan sengaja membikin dirinya malu. Dia memang sengaja membikin saya malu, tapi biarlah. Waktu yang akan menjawab.
“Handphone yang saya ambil tadi saya letakin ke belakang saya, tapi pemuda itu pura-pura jalan ke belakang saya dan mau mengambilnya. Karena refleks, akhirnya handphone tadi saya buang dan akhirnya rusak. Kemudian dia minta ganti dan saya tidak mau. Karena sudah saya ingatkan dari awal. Sementara ibu pemilik warung terus mencecarnya dan sengaja membuatnya malu”, tutupnya. (Red)