RBNnews.co.id, Jakarta – Kalangan relawan semakin optimistis Anies Baswedan akan memenangi Pilpres 2024 mendatang. Karena gagasan perubahan dan perbaikan yang digaungkan calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tersebut sejalan dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat.
Hal ini sesuai dengan temuan Utting Research. Hasil survei yang dilakukan lembaga dari Australia pada 12-17 Juni 2023 tersebut menunjukkan sebanyak 61 persen responden menginginkan kandidat capres melanjutkan kebijakan pemerintahan Joko Widodo dengan perbaikan. 20 persen ingin kandidat capres membuat visi misi yang baru; dan 18 persen berharap jagoannya tetap melanjutkan program pemerintahan saat ini.
Baca Juga : Proyek Drainase U 150 di Buliang Diharapkan Tidak Bermasalah Seperti Proyek Drainase U 100 Sebelumnya
“Keinginan masyarakat yang menginginkan perubahan dan perbaikan itu sangat tinggi, yakni 81 persen,” jelas Ketua Presidium Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) La Ode Basir dalam jumpa pers di Jakarta Sabtu, 29 Juli 2023, yang disiarkan akun YouTube @Langkah Anies.
Turut hadir dalam jumpa pers itu Ketua Ketua Umum ABRI-1 (Anies Baswedan Rakyat Indonesia Bersatu) Rahmadsyah Sitompul dan Hana Charistia Kusa dari simpul Beta Mendukung Anies (Beta Manies).
Baca Juga : WoW, Proyek Drainase U 150 Senilai 5,26 Miliar Milik BP Batam Diduga Dikerjakan Tidak Sesuai Site Plan Awal
Lebih jauh Basir menjelaskan 81 persen masyarakat, gabungan dari yang ingin perubahan serta keberlanjutan-perbaikan tersebut, sejalan dengan visi-misi Anies Baswedan selama ini.
Karena mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut memang ingin melakukan perubahan dan perbaikan atau continuity and change. Bahkan nama gabungan partai pendukungnya juga Koalisi Perubahan dan Perbaikan.
Baca Juga : Viral, Piagam Penghargaan Untuk Rokok Ilegal Merk Manchester di Kota Batam
“Jadi pemilihan nama, visi, lalu kemudian apa yang menjadi cita-cita Mas Anies ini banyak didukung oleh masyarakat Indonesia. Yaitu apa yang sudah baik sekarang, ya dilanjutkan. Yang masih kurang diperbaiki. Mana yang harus dihentikan, mana yang harus sedikit dimodifikasi. Ini termasuk yang diinginkan oleh masyarakat,” ungkapnya.
Menurutnya, prinsip tersebut juga sudah dijalankan Anies Baswedan ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta. Banyak program Jokowi yang baik selama ini di Jakarta dilanjutkan oleh Anies.
Baca Juga : Diduga Arogan, PMII Kota Batam Minta Kasat Intelkam Polresta Barelang Dicopot. KNPI Kepri Beri Dukungan
“Saya beberapa kali menyampaikan bahwa real the next Jokowi itu adalah Anies Rasyid Baswedan. Yang lain itu tidak punya rekam jejak sebagai penerus Jokowi. Anies ini melanjutkan kebijakan-kebijakan Pak Jokowi yang bagus di Jakarta,” paparnya.
Misalnya kebijakan Jokowi terkait Kartu Jakarta Pintar. Oleh Anies dilanjutkan bahkan ditingkatkan menjadi KJP Plus. Demikian pula Kartu Jakarta Sehat (KJS). “Dan banyak yang memang baik diteruskan oleh Mas Anies,” kata Basir.
Baca Juga : Gelper di Sky Villa Terus Diberitakan Dugaan Perjudian, Rico Minta APH Segera Bertindak dan Bergerak
Namun dia mengakui ada juga yang kurang baik dari kebijakan pendahulunya sehingga harus diperbaiki. Bahkan dihentikan.
“Tentang misalkan pulau reklamasi yang sudah jadi, 3 (pulau) dilakukan pembenahan agar memenuhi hak-hak keadilan. Yang belum (jadi) dihentikan (pembangunannya). Contoh lagi misalkan penutupan Alexis,” tandasnya.
Baca Juga : Parah, Diduga Oknum Penyidik Tidak Profesional. Propam Polda Kepri Diminta Tegas
Dia yakin mayoritas rakyat juga berharap memiliki pemimpin yang melakukan perubahan dan perbaikan sesuai temuan temuan Utting Research. Menurutnya, lembaga asal Australia tersebut akan lebih objektif karena tidak memiliki keterkaitan dengan capres atau partai politik tertentu di Indonesia.
“Ini lembaga dari luar negeri, yang tidak terafiliasi atau tidak didanai oleh salah satu kepentingan politik lokal. Sehingga diharapkan bisa lebih objektif,” demikian La Ode Basir.
Baca Juga : Maraknya Dugaan Judi Berkedok Gelper, Dewi Minta APH Jangan Tutup Mata
Sebagaimana diberitakan sebelumnya survei Utting Research sendiri dilaksanakan secara tatap muka pada 12-17 Juni 2023 dengan metode multi-stage random sampling. Sebanyak 1.200 responden tersebar secara proporsional di 34 provinsi di Indonesia. Margin of error survei ini kurang lebih sebesar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. (Red*S)