RBNnews.co.id, Batam – Aksi Unjuk Rasa (Demo) yang dilakukan oleh Laskar Pembela Marwah Melayu di Kantor BP Batam berujung ricuh, Senin (11-09-23).
Informasi yang awak media terima, Kericuhan tersebut terjadi diduga akibat tidak ada kejelasan mengenai tuntutan yang disampaikan oleh pendemo.
Atas hal tersebut, para pendemo mencoba untuk memaksa masuk ke dalam kantor BP Batam, namun dihadang oleh aparat gabungan yang sedang mengamankan demo tersebut.
Sehingga, tanpa diduga adanya pelemparan yang dilakukan oleh para pendemo ke kantor BP Batam dengan menggunakan batu ataupun lainnya, dan mengakibatkan sejumlah kaca pecah.
Adapun 5 tuntutan pendemo yang disampaikan oleh Ketua Aksi demo dari Laskar Pembela Marwah Melayu tersebut, yaitu :
Baca Juga : Rempang Galang Mencekam, Korban Berjatuhan. Polda Kepri Diminta Tarik Pasukan
Baca Juga : Sejumlah Elemen Masyarakat Mengecam Tindakan Aparat
Lihat Juga : Video Yang ditayangkan di RBNNewsTV Tentang Rempang Galang Mencekam, Korban Berjatuhan
1. Menolak Relokasi 16 Titik Kampung Tua DI Rempang Galang.
2. Meminta Tim Terpadu membubarkan posko posko yang telah didirikan di Rempang dan Meminta aparat hukum untuk menghentikan upaya intimidasi terhadap masyarakat Rempang Galang.
3. Meminta Presiden Jokowi mencopot jabatan Kepala BP Batam.
4. Meminta saudara saudara kami yang ditahan di Polresta Barelang dibebaskan tanpa syarat.
5. Memohon doa dan dukungan dari masyarakat Indonesia atas kedzoliman dan penguasa dan pengusaha atas masyarakat kami di Rempang Galang.
Baca Juga : Ketua Fraksi PKS DPRD Kepri Minta Pemerintah Hentikan Tindakan Refresif Terhadap Warga Rempang Batam
Baca Juga : Tokoh Perempuan Kepri Angkat Bicara Mengenai Kejadian Pulau Rempang
Dengan kondisi kericuhan tersebut, sehingga memaksa aparat gabungan untuk memukul mundur para pendemo dan sedikit menjauh dari kantor BP Batam.
Tampak terlihat dengan jelas APARAT gabungan telah mengeluarkan gas air mata untuk membubarkan para pendemo dari lokasi tersebut.
Hingga berita ini diterbitkan, aparat gabungan telah berhasil memukul mundur para pendemo dan menjauh dari lokasi demo tersebut. (Red)