Pesisir Selatan – Penambangan Batu Jeti di Desa Koto Kareh Kampung Koto Panjang Kanagarian Sungai Tunu Utara Kec. Ranah Pesisir Kab. Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah.
Pantauan awak media RBNnews.co.id di lapangan, tampak terlihat jelas kerusakan yang parah akibat dampak yang ditimbulkan dari penambangan tersebut, Jum’at (02-06-23).
Selain perbukitan bekas penambangan batu jeti yang tampak rusak parah, jalan aspal perkampungan desa koto kareh yang baru dibuat sekitar tahun 2019 yang lalu juga terlihat hancur dan memerlukan perbaikan.
Salah satu masyarakat desa koto kareh yang namanya tidak ingin dipublikasikan mengatakan bahwa penambangan tersebut berlangsung kurang lebih selama 1 tahun.
Baca Juga : Melirik Kejanggalan LHKPN Ansar-Dewi Dan Marlin-Rudi. KPK Diminta Turun Tangan
“Lama juga batu jeti di atas itu di ambil, kurang lebih 1 tahunan lah. Tapi, karena ribut gara-gara banjir dan di lapor ke provinsi, januari kemaren di stop oleh orang dinas provinsi”, ucapnya Jum’at (02-06-23).
Lanjutnya, selain mengakibatkan banjir, jalan disini (Jalan Aspal Perkampungan) juga hancur. Padahal dulu orang yang ambil batu jeti itu kabarnya pernah janji akan perbaiki jalan yang rusak tersebut.
Baca Juga : Sek.Komisi I DPRD Kepri : Rokok Ilegal Diproduksi Di Vietnam, Mainnya Di OPL, Pemainnya Sudah Diketahui
“Bukan banjir aja akibat pengambilan batu jeti di bukit diatas, tapi jalan perkampungan ini juga hancur dibuatnya. Dulu pernah kabarnya mau perbaiki, tapi sampai sekarang tak ada realisasinya”, paparnya.
Sambungnya, Mudah2an cepat terealisasikan perbaikan jalan di kampung ini dan juga pemerintah tidak menerbitkan lagi izin untuk penambangan batu jeti tersebut.
Baca Juga : Komisi I DPRD Kota Batam Minta Izin Perusahaan Yang Merknya Sama Dengan Rokok Ilegal Dicabut
“Mudah-mudahan jalan disini cepat diperbaiki dan pemerintah tidak lagi mengeluarkan izin penambangan batu jeti disini. Kami takut jika penambangan terus dilakukan, bisa-bisa terjadi longsor di desa kami”, tutupnya.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat, Asben Hendri saat dikonfirmasi awak media mengenai masalah penambangan batu jeti tersebut belum memberikan jawaban apapun.
Baca Juga : ABM : Maraknya Rokok Ilegal H&D, Pertanda Kinerja BC Batam Belum Becus. Ini Faktanya
Pesan yang dikirim oleh awak media RBNnews.co.id telah terkirim dengan centang dua, tetapi sampai berita ini diterbitkan belum ada jawaban. (Ridho)
1 comment