Orangtua Korban Penikaman di Batam Merasa Tak Aman, Pelaku Masih Bebas Berkeliaran

RBNnews.co.id, Batam – Masda alias Riky Saputra, pria berusia 27 tahun, hingga kini masih dalam pemulihan di rumah setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Mutiara Aini akibat serangan brutal yang dialaminya pada Sabtu (21 September) malam.

Empat luka tusukan di perut dan dada membuat Riky harus menjalani perawatan intensif.

Ironisnya, 10 hari lebih berlalu, pelaku penikaman yang diketahui sebagai sekuriti di perumahan MKGR, Batuaji, masih belum diamankan oleh pihak kepolisian.

Sri Purnama Sari, orangtua angkat Riky, mengungkapkan kekecewaan dan kekhawatirannya atas lambatnya penanganan kasus ini.

“Sudah seminggu lebih tapi tak ada perkembangan. Kami mohon ini ditindaklanjuti. Pelakunya kita kenal kok. Sekuriti perumahan MKGR,” ujar Sri kepada RBNnews Rabu (2 Oktober) pukul 01.00 WIB dini hari.

Sri berharap agar kasus ini ditangani dengan serius dan pelaku mendapat hukuman setimpal atas perbuatannya.

“Kami mohon keadilan atas kasus yang menimpa anak kami,” tambah Sri.

Peristiwa penikaman terjadi di warung makan dekat gerbang masuk perumahan Senawangi, Batuaji. Riky saat itu sedang nongkrong di warung makan tersebut ketika pelaku tiba-tiba datang dan langsung menusuknya dengan pisau berkali-kali. Riky tak berdaya dan hanya bisa menghindar, sehingga tangan kanannya juga terluka.

Orangtua Riky berharap agar polisi segera menangkap pelaku dan memberikan rasa keadilan bagi korban.

Kejadian ini menimbulkan kekecewaan dan kekhawatiran yang mendalam bagi keluarga Riky. Mereka mempertanyakan lambatnya penanganan kasus ini, terutama mengingat pelaku sudah diketahui identitasnya.

Ketidakpastian dan rasa takut yang dirasakan keluarga Riky semakin besar karena pelaku masih berkeliaran bebas.

“Keberadaan pelaku yang masih bebas menimbulkan rasa tidak aman bagi kami. Bisa saja terjadi tindak kekerasan selanjutnya kepada anak kami,” ungkap Sri resah.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *