RBNnews.co.id, Batam – Generasi Emas untuk Indonesia Maju (Gemaju) menyelenggarakan Gemaju Super League (GSL). Liga sepak bola ini nantinya melibatkan 16 tim dari berbagai pulau di sekitar Batam pada 28 Januari 2025 mendatang.
Ketua Umum Gamaju, Donny Wahyudi mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mencari bakat-bakat sepak bola terpendam dari wilayah pulau sekitar yang selama ini kurang mendapat perhatian.
“Kami sengaja mengadakan kegiatan ini untuk mencari bakat-bakat terpendam yang mungkin selama ini kurang tersentuh. Kalau di Batam, kegiatan olahraga sudah sering diadakan, tapi di hinterland, hal seperti ini jarang terjadi,” ujarnya di sela-sela acara pembukaan GSL 2025.
Ia menjelaskan, saat ini 16 tim telah terdaftar dan siap bertanding. Sementara, penyelenggara memprioritaskan peserta dari pulau-pulau sekitar Batam untuk tahap awal ini.
“Untuk sekarang, kami fokus pada hinterland terlebih dahulu. Kami ingin memberikan kesempatan kepada pemuda di pulau-pulau agar bisa terlibat dalam kegiatan olahraga yang positif,” tambahnya.
Turnamen ini digelar selama delapan bulan dan dijadwalkan berakhir pada September 2025. Meski dikelola penuh oleh Gemaju, kegiatan ini didukung oleh berbagai pihak, termasuk sponsor dari CSR perusahaan, pemerintah, dan sejumlah individu.
Jangka Panjang untuk Pembinaan
Gemaju berharap ajang ini dapat menjadi wadah bagi pemuda hinterland untuk mengembangkan bakat mereka. Selain itu, pihaknya juga telah menjajaki komunikasi dengan beberapa tim luar Kepri untuk membuka peluang bagi para pemain berbakat.
Baca Lagi : Tanpa Plank Perusahaan, Gudang Kayu Balok Milik Nuriman Beroperasi Bebas di Batu Aji
“Kalau ada pemain dengan potensi besar, kami ingin memberikan mereka kesempatan untuk menjajal pengalaman dengan tim luar,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jendral Gemaju, Ali Akbar mengatakan, sebenarnya terkait ajang sepak bola merupakan lingkup dari Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) Askot Batam. Pihaknya pun sudah berkomunikasi dengan PSSI namun belum mendapat respon positif.
“Mungkin di next ke depannya kita akan berkomunikasi lagi, harapannya responnya mereka mungkin bisa lebih positif,” ujarnya.
Dengan turnamen ini, ia berharap dapat menciptakan ruang bagi para pemuda pulau untuk berkembang sekaligus membuktikan bahwa talenta dari hinterland juga mampu bersaing di kancah yang lebih luas.
“Ke depan, kami berharap bisa melibatkan lebih banyak pihak dan menjadikan ini ajang pembinaan yang berkelanjutan,” tutupnya. (Red)