Rindu Tanah Air, Tigo-M Rayakan HUT RI ke-78 Secara Virtual

RBNnews.co.id, Koxville, Tennessee – Dipenghujung Agustus 2023, Mandeh Minang Mancanegara (Tigo-M) merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 78 secara virtual. Kerinduan mandeh2 pada tanah air yg semakin merasuk justru bila berada jauh dari Tanah Air.

“Jadi merindukan tanah air sebenarnya karena ini pas satu tahun sudah tidak pernah kembali ke Indonesia” ujar Bunda Nurbaini, Ketua Mandeh Minang Mancanegara (Tigo-M).

Memperingati Hari Kemerdekaan di luar negeri merupakan hal yang biasa bagi perantau minang asal Pesisir Selatan ini. “Seru banget merayakan 17 Agustusan bukan di Indonesia. Jadi, pengalaman yang tidak terlupakan. Lebih terasa kekeluargaannya. Tetap ada hawa Indonesianya. Tidak berasa di luar negeri sebenarnya.” ujarnya.

Baca Juga : Heboh!!! Viral Harga Listrik Rp 2.100 Per KWH di Batam

Perayaan virtual ini ditata oleh serentetan penampilan talenta Mandeh2 Tigo-M, mulai dari pementasan2 oleh Sanggar Tari Sofyani, Talenta Indonesia; Puisi2 Kemerdekaan, Basaluang, Bapantun dan Badendang serta cuplikan2 video perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan RI tahun ini dari pelosok negara-negara di Mancaneagara: Amerika, Eropah, Australia, Afrika serta Asia.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, antar lain Kol. Laut (Purn) Ishak Ali, mandeh2 Minang Mancanegra, serta yang tak asing lagi yaitu Pembina Tigo-M, Bapak Duta Besar Republik Indonesia untuk Hanoi, Vietnam: Denny Abdi, S.E., M. Si.

Dalam kata sambutannya, Bapak Dubes Denny Abdi mengulang kembali bagaimana pentingnya arti Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945, sebagaimana dapat kita simak sebagai berikut:

Baca Juga : Breaking News! Baru Hujan 2 Jam, Kota Batam Langsung Dilanda Banjir

Arti penting proklamasi Indonesia, 17 Agustus 1945

Tidak ada peristiwa yang berdiri sendiri, termasuk sejarah proklamasi Indonesia.

Sejarah Indonesia khususnya proklamasi kemerdekaan Indonesia dipenuhi oleh berbagai peristiwa misalnya kondisi global saat itu, jatuhnya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, kekalahan Jepang dari Sekutu, keinginan Jepang memberikan kemerdekaan kepada Indonesia, dan bahkan kemungkin dikembalikannya Indonesia kepada Belanda setelah kekalahan Jepang.

Reaksi kaum muda Indonesia yang mendesak tokoh-tokoh proklamator untuk tidak menerima tawaran Jepang, dan sebaliknya memproklamirkan kemerdekaan Indonesia yang dinilai jauh lebih berarti bagi perjuangan bangsa Indonesia. Hal ini merupakan catatan maha penting dalam perjuangan Indonesia.

Baca Juga : Tidak Kunjung Ada Kejelasan, Rico Minta APH Segera Ungkap Kasus Proyek Jalan Gagal di Koto Kareh

Karena jika Indonesia merdeka sebagai pemberian Jepang, maka para pemimpin Indonesia ketika itu akan dicap sebagai kolaborator Jepang. Padahal Jepang adalah negara kalah perang. Maka ini akan sangat membahayakan bagi Indonesia.

Karena itulah Mohammad Hatta dalam salah satu pidatonya pasca proklamasi kemerdekaan mengatakan bahwa perjuangan kemerdekaan Indonesia telah berlangsung selama 40 tahun. Sehingga tidak relevan mengaitkan kemerdekaan Indonesia dengan Jepang yang berada di Indonesia selama 3,5 tahun. Walaupun diakui ada badan yang didirikan Jepang yang disebut BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

Selanjutnya seperti dicatat sejarah, Indonesia berhasil memproklamirkan kemerdekaan. Langkah selanjutnya adalah diplomasi untuk mendapatkan pengakuan internasional. Upaya ini membuahkan hasil, pengakuan pertama dari Mesir, 22 Maret 1946. Diikuti oleh oleh Suriah, Lebanon, Vatikan, Irak, Afghanistan, Arab Saudi, Yaman, Iran, Turki, India, Australia, dan negara-negara lain (Kompas, 11/10/2002).

Baca Juga : Gelper di Sky Villa Terus Diberitakan Dugaan Perjudian, Rico Minta APH Segera Bertindak dan Bergerak

Sementara itu Belanda tetap berusaha kembali menguasai Indonesia, dengan bantuan sekutu, melalui agresi Belanda | (1947) dan agresi Belanda II (1948).

Dengan gagalnya kedua upaya tersebut, akhirnya Belanda mengakui Indonesia merdeka pada tanggal 27 Desember 1949 melalui penyerahan kedaulatan di Amsterdam.
[28/8 11.33] Darman: Indonesia di kancah global

Dengan pengakuan Belanda, memuluskan langkah Indonesia untuk menjadi anggota PBB. Indonesia mengajukan diri menjadi anggota PBB 25 September 1950, dan diterima secara resmi melalui SMU PBB 28 September 1950 sebagai anggota ke-60. Indonesia pernah menyatakan keluar PBB pada tanggal 7 Januari 1965 (karena masalah konfrontasi dengan Malaysia), namun kembali menjadi anggota PBB tanggal 28 September 1966 (Kompas, 23.12.2022)

Baca Juga : Viral, Piagam Penghargaan Untuk Rokok Ilegal Merk Manchester di Kota Batam

Sadar mengenai potensi konflik dan keperluan menjaga kawasan Asia Tenggara yang stabil dan damai, 5 negara (Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand) mendirikan ASEAN pada tanggal 8 Agustus 1967 melalui Bangkok Declaration.

Sejak pendiriannya, ASEAN telah meluas hingga mencakup negara-negara Asia Tenggara lainnya untuk bergabung, seperti Brunei (1984), Vietnam (1995), Laos (1997), Myanmar (1997), dan Kamboja (1999) (Kompas, 17.07.2020)

Dengan dasar politik luar negeri bebas dan aktif, Indonesia menjadi anggota berbagai organisasi internasional untuk mewujudkan tujuan pembentukan pemerintah negara Indonesia sebagaimana termuat dalam pembukaan UUD 1945 yaitu untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Baca Juga : WoW, Proyek Drainase U 150 Senilai 5,26 Miliar Milik BP Batam Diduga Dikerjakan Tidak Sesuai Site Plan Awal

Menuju visi 100 tahun Indonesia merdeka

Dalam mewujudkan impian tersebut disusun Visi Indonesia Tahun 2045 dengan 4 (empat) pilar, yaitu:

(1) Pembangunan Manusia serta Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, (2) Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan, (3) Pemerataan Pembangunan, serta (4) Pemantapan ketahanan Nasional dan Tata Kelola Kepemerintahan.

Income per capita Indonesia tahun 2022 berada pada angka USD 4,788 diharapkan akan mencapai USD 23,199 pada tahun 2045 (World Bank, Bappenas)

Mencapai visi ini bukan pekerjaan ringan, tidak kalah sulitnya dengan upaya mencapai dan mempertahankan kemerdekaan pada masa awal-awal Indonesia merdeka.

Baca Juga : Proyek Drainase U 150 di Buliang Diharapkan Tidak Bermasalah Seperti Proyek Drainase U 100 Sebelumnya

Bahkan dengan berbagai tantangan global seperti perubahan iklim, kerusakan lingkungan, krisis pangan, krisis energi dan krisis kesehatan global membuat upaya ini menjadi semakin menantang.

Karena itu mari kita hayati dengan sebaik-baiknya makna kemerdekaan Indonesia yang telah berusia 78 tahun, dengan harapan semakin memotivasi generasi penerus Indonesia untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.

Acara berakhir dengan manis, penuh kenangnan dan harapan serta tugas2 selanjutnya di pundak Mandeh Minang Mancanegara. (M)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *