RBNnews.co.id, Natuna – Nelayan di Kecamatan Pulau Tiga Barat, Natuna mengaku, selama ini kurang diperhatikan Pemerintah Provinsi Kepri, terutama terkait dengan pasar ikan hasil tangkapan dari laut Natuna.
Kondisi inilah yang menyebabkan harga ikan murah, karena nelayan menjadi kesulitan memasarkan ikannya.
Hal tersebut, diungkapkan oleh para nelayan-nelayan di Pulau Tiga Barat, kepada Yan Fitri yang disebut sebut berniat untuk maju pada Pilkada Kepri 2024 nantinya.
Pesan itu disampaikan para nelayan kepada relawan Yan Fitri yang menemui mereka, Andi Cori dan rekan-rekannya.
Diketahui, relawan Yan Fitri sendiri berkunjung kesana untuk menyampaikan rencana Yan Fitri, yang masih menjabat Kapolda Kepri itu, maju di Pilkada Provinsi Kepri.
Seorang warga bernama Ahmad Yani, penghasilan warga disana, diperoleh sebagai nelayan. Hasil nelayan melaut, diakui tergolong besar. Namun, mereka terkendala pasar untuk menjual hasil melaut.
“Nelayan masalahnya pasarnya tidak menentu. Sering nelayan dapat ikan banyak, tapi pasarnya tidak menentu. Tidak ada pembeli yang pasti,” kata Ahmad Yani, Sabtu (08-06-24).
“Yang perlu saya sampaikan, kami di Pulau Tiga Barat, sering mengalami kekecewaan. Terkhusus terhadap Pemerintah Provinsi Kepri. Tidak ada dana provinsi masuk ke sini. Kami minta, jangan tebang pilih,” kata Yani.
Dilanjutkan Yani, kedepan yang mereka harapkan warga Pulau Tiga Barat, ada pasar yang jelas dari nelayan. “Kita ingin agar ada pembeli tetap kedepan. Jadi hasil kelautan bisa ditampung, sehingga masyarakat sejahtera,” harapnya.
Baca Juga : Diduga Ada Pratek Perjudian di Game Zone Hokki Bear BCS MALL
Baca Juga : Uban Zone & Zeus 88 Buka Hingga Shubuh, Perjudian Berkedok Gelper?
Yani menyampaikan kepada relawan Yan, agar disampaikan kepada figur yang ingin maju di Pilgub Kepri itu, memilik komitmen jelas. Minta tidak ada tebang pilih dalam melakukan pembangunan di Kepri.
“Harus diperjuangkan sesuai potensi daerahnya, seperti kami potensi kelautan. Jadi jangan asal program, supaya tingkat kepercayaan kepada pemerintah ada. Jangan hanya program, hanya bual-bual omong kosong. Itu harapan kami dari masyarakat Kecamatan Pulau Tiga,” tegas Ahmad Yani.
Pernyataan itu dibenarkan seorang pemuda, yang juga nelayan dan pengurus BUM Desa. ia meminta agar pemerintah Provinsi Kedepan, tidak pilih kasih dalam melakukan pembangunan. Mereka menilai, selama ini pemerhatian pemerintah Provinsi Kepri, kurang adil.
“Karena selama ini, sering terjadi diskriminasi dalam pembangunan. Harapan kami, ada sinkronisiasi program. Penting pelatihan kepada warga dan BUM Desa, agar bisa mengolah hasil tangkapan nelayan dan memasarkan hingga ke mencanegara,” harap seorang pemuda disana.
Sementara Anggota DPRD Natuna, Syafullah yang ikut bergabung dengan warga, menyampaikan perhatian untuk pembangunan jalan. Selama ini dinilai, Pemerintah Provinsi Kepri, kurang memperhatikan warga pulau itu.
“Kurang kesadaran pemerintah pusat dan provinsi, untuk melakukan pembangunan khusus di Pulau Tiga Barat. Saya ini anggota DPRD. Itu (yang disampaikan nelayan-red) apa adanya,” jelas Syafullah.
Selama menjadi anggota DPRD Natuna, ia berjuang pembangunan semenisasi secara bertahap. Hingga akhirnya, dari 14 km jalan, baru terbangun sekitar 7 km. Sehingga dibutuhkan semenisasi jalan, sekitar 7 km lagi.
“Kalau mereka (Pemprov) ada kesadaran untuk membangun secara khusus, dengan 30 miliar, clear semua. Harapan kami, kalau pak Yan Fitri terpilih jadi Gubernur atas dukungan Pulau Tiga Barat dan lainnya, tidak banyak. Jalan itu salah satunya,” harap Syafullah mengakhiri. (Red)