“Untuk daerah lain kita akan melihat kebutuhan masyarakat terhadap air bersih, tentunya Polri yang Presisi itu harus Prediksi mampu melihat apa menjadi kebutuhan masyarakat dan juga kita merespon cepat dan tentunya transparan”, ucap Kabidhumas Polda Kepri Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad, S.H. M.Si.
Sementara, Ketua RT Kampung Teluk Air, Jasni mengatakan bahwa air bersih di wilahya memang sangat sulit.
“Untuk air bersih di kampung kami sangatlah sulit, sumur bor yang ada saat ini yang mata airnya hanya dapat untuk bergantian, apabila satu rumah warga hidup rumah yang lain tidak hidup maka kami akan berbagi, Alhamdulillah dengan adanya bantuan air bersih dari Bidhumas Polda Kepri kami dapat merasakan dampaknya bagi masyarakat kampung kami. Sudah 1 tahun lebih kemarau berkepanjangan di kampung kami dan kami sulit mendapatkan air bersih. Untuk jumlah Kepala Keluarga di kampung kami terdapat 35 Kepala Keluarga dengan mata pencarian masyarakat kampung kami sebagai nelayan”, ungkapnya.
Ia melanjutkan, Sebelum Sebelum adanya sumur bor, warga menampung air di pulau Mati Anak.
Baca Juga : Polres Pasaman Diminta Segera Tangkap Pelaku PETI Yang Diduga Bernama JEK
“Sebelum adanya sumur bor kami menampung air di pulau Mati Anak, jarak yang kami tempuh untuk mendapatkan air bersih dengan jarak 1 Km dengan menggunakan sampan. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Kapolda Kepri dan Kabidhƙumas Polda Kepri yang telah memperhatikan kami. Harapan kami kepada pemerintah agar dapat memberikan kami fasilitas air ATB untuk memenuhi kebutuhan warga”, tutup Ketua RT Kampung Teluk Air Bapak Jasni. (Red)
