RBNnews.co.id, Batam – Kenaikan tarif listrik yang tiba-tiba naik di Kota Batam membuat geram sejumlah kalangan dan juga terus terjadi penolakan. Salah satu penolakan yaitu datang dari Ketua DPC Pemuda Batak Bersatu (PBB) Kota Batam, Martua Susanto Manurung.
Kepada awak media, Ucok mengungkapkan bahwa Ia berencana memimpin Aksi Unjuk Rasa (Demo) dalam penolakan kenaikan tarif listrik tersebut.
Ia juga mengungkapkan kekesalannya terhadap Surat Keputusan (SK) Menteri ESDM Nomor T-277 yang menjadi sumber dari permasalahan kenaikan listrik di Kota Batam.
“SK Menteri ESDM Nomor T-277 yang terbit tanggal 28 Juni 2024 menjadi pokok masalahnya! Andai saja SK itu tidak ditetapkan, mungkin tidak akan terjadi kenaikan tarif listrik di Kota Batam,” Ungkap Pria yang akrab disapa Ucok Manurung di rumahnya saat ditemui, Rabu (14-08-24) malam.
Dijelaskan Ucok Manurung, Dia menyebutkan bahwa SK Menteri ESDM yang ditetapkan tanpa adanya sosialisasi terlebih dahulu itulah yang menyebabkan penolakan oleh berbagai kalangan.
Baca Juga : Tolak Penyesuaian Tariff Adjustment, Ketua DPC PBB Kota Batam Akan Pimpin Aksi Demo di PT PLN Batam
Baca Juga : Diduga Langgar UU Nomor 30 Tahun 2014, PT. PLN Batam Diminta Batalkan Penyesuaian Tarif Listrik
Ia juga mengutarakan bahwa selama ini jika tarif listrik mau naik, pasti ada sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat. Namun hal itu tidak terjadi untuk kenaikan tarif listrik saat ini.
“SK Menteri ESDM yang terbit sebagai dasar kenaikan listrik itu tanpa sosialisasi terlebih dahulu. Selama ini biasanya kalau listrik mau naik, pasti ada sosialisasi dulu. Ini masalahnya! Apalagi ada info dari kawan-kawan kalau SK itu diduga melanggar Undang-Undang,” Geramnya.
Terakhir, Ucok Manurung berharap Presiden Jokowi bisa segera mencopot Menteri ESDM yang telah menimbulkan gejolak di tengah Masyarakat Kota Batam karena telah menetapkan SK tanpa sosialisasi terlebih dahulu.
“Ya, kita berharap Bapak Presiden Jokowi bisa segera mencopot Menteri ESDM. Karena surat keputusan menteri ESDM itulah yang menjadi polemik di Kota Batam.” Pungkasnya. (Red)
