RBNnews.co.id, Jakarta – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, sepertinya sedang memainkan strategi politik yang menarik.
Alih-alih langsung mendirikan partai politik, Anies dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk mendirikan organisasi masyarakat (ormas) sebagai langkah politiknya ke depan.
Langkah ini pun langsung menuai berbagai spekulasi. Apakah ini merupakan strategi Anies untuk membuka peluang maju di Pilpres 2029?
Pengamat Kebijakan Publik dan Isu Strategis, Tarmidzi Yusuf, memberikan analisis menarik.
“Memang mudah bikin partai politik? Kalau sekadar bikin partai memang mudah. Masalahnya bikin partai agar lolos sebagai peserta pemilu dan lolos ke DPR tidaklah semudah yang kita bayangkan,” ujar Tarmidzi kepada KBA News, Selasa (12-11-24).
Tarmidzi mencontohkan Partai Pelita dan Partai Masyumi yang gagal lolos sebagai peserta pemilu 2024, meskipun diisi oleh tokoh-tokoh nasional.
“Ada aturan parliamentary threshold (ambang batas minimal perolehan suara) 4 persen untuk lolos ke DPR. Pada Pemilu 2024, 10 partai politik gagal lolos ke DPR karena tidak memenuhi syarat ini,” jelasnya.
Tarmidzi juga menyoroti kegagalan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang selama ini selalu lolos ke DPR, namun gagal pada Pemilu 2024.
“Ini harus menjadi pelajaran bagi teman-teman yang menginisiasi Partai Perubahan,” saran Tarmidzi.
Menurut Tarmidzi, Anies mungkin mempertimbangkan biaya pendirian partai politik yang tinggi dan risiko terikat dengan partai parlemen di Pilpres 2029.
“Andaipun Anies bikin partai politik, belum tentu bisa mengusungnya di Pilpres 2029 karena salah satu syarat partai pengusung calon presiden 2029 adalah partai politik yang meraih kursi di DPR hasil pemilu 2024. Kecuali UU Pemilu diubah,” jelasnya.
“Jangan euforia dan bangga dulu. Perjalanan masih panjang,” pesan Tarmidzi terkait deklarasi Partai Perubahan yang akan mencalonkan Anies sebagai calon presiden di Pemilu 2029.
“Wong lolos sebagai peserta pemilu saja belum tentu. Andaipun lolos ke DPR tetap menurut aturan tidak bisa mencalonkan calon presiden dan wakil presiden,” tegas Tarmidzi.
Dengan memilih opsi mendirikan ormas, Anies memiliki fleksibilitas lebih besar dalam membangun basis dukungan dan tidak terikat dengan partai politik tertentu.
Hal ini membuka peluang bagi Anies untuk maju di Pilpres 2029 dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk partai politik yang tidak terikat dengannya saat ini.
Langkah Anies ini pun menarik perhatian publik. Apakah ini merupakan strategi jitu untuk meraih tiket Pilpres 2029? Kita tunggu saja kelanjutannya.
