RBNnews.co.id, Sawah Lunto – Ketua DPRD Sawahlunto, Eka Wahyu menyoroti kinerja Dinas Kebudayaan Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman Kota Sawahlunto. Meski sudah ditetapkan menjadi kota warisan budaya dunia, namun tidak pernah terlihat ada atraksi budaya.
Bahkan, dalam tiga bulan terakhir Eka Wahyu menyebut tidak pernah melihat adanya atraksi budaya atau kesenian meski Sawahlunto sudah ditetapkan menjadi kota warisan budaya dunia Unesco.
Baca Juga : Viral, Piagam Penghargaan Untuk Rokok Ilegal Merk Manchester di Kota Batam
“Lama lama Sawahlunto ini bisa menjadi kecamatan karena sepi. Saya bahkan sudah tiga bulan ini keliling setiap akhir pekan, tapi tidak pernah saya melihat adanya atraksi budaya. Alasanya selalu defisit dan tidak ada anggaran,” ujar Eka Wahyu saat rapat dengar pendapat dengan pemerintah Kota Sawahlunto terkait pembahasan pendapatan daerah tentang Laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun Anggaran 2022, Senin (24-07-23).
Menurut Eka Wahyu, Kota Sawahlunto adalah kota kecil yang jauh masuk ke pelosok, jika tidak ada sesuatu hal yang dicari atau dituju maka orang tidak akan datang ke kota ini. Eka Wahyu juga menyoroti kinerja Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Lingkungan Hidup Kota Sawahlunto terkait program bedah rumah yang belum menyentuh sasaran. Dikatakannya, masih banyak rumah warga di Kubang dan lunto berlantai tanah. Oleh sebab itu, Eka Wahyu meminta dinas terkait benar benar turun melihat kondisi riil masyarakat di lapangan.
Baca Juga : Diduga Arogan, PMII Kota Batam Minta Kasat Intelkam Polresta Barelang Dicopot. KNPI Kepri Beri Dukungan
“Dinas Perkim benar benar turun kelapangan. Masih banyak rumah warga yang lantainya tanah dan tidak layak huni. Masih banyak warga kita yang hidupnya miskin. Akan sangat berdosa bila kita semua yang ada disini bila membiarkan warga kita kelaparan,’ tandas Eka Wahyu.
Dihubungi terpisah Sekretaris Daerah Kota Sawahlunto, Ambun Kadri menjawab santai dengan apa yang disampaikan Eka Wahyu dalam rapat dengar pendapat tersebut. Ia mengatakan api tidak boleh dibalas dengan api. Menurutnya, apa yang disampaikan Ketua DPRD Eka Wahyu akan menjadi perhatian pemerintah daerah untuk kedepan.
Baca Juga : Parah, Diduga Judi Bola Pimpong Kembali Marak di Batam. Ini Lokasinya…
” Iya nanti kita atur jadwalnya minimal satu kali seminggu sanggar sanggar yang ada kita gilir untuk penampilannya”, jawab Ambun Kadri.
Rapat kerja DPRD itu dihadiri Ketua Eka Wahyu, Wakil Ketua Elfia Rita Dewi dan Anggota Neldaswenti, Lazwardi, Masril, Masrizal, H. Afdhal, Irland, Refizal, Rio Mardanil, Hartono. Sementara dari Pemerintah Daerah dipimpin oleh Sekda Ambun Kadri didampingi Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah, Afridarman, Asisten Administrasi Pembangun Marwan, Asisten Administrasi Umum dan Organisasi. Halomoan dan Asisten Administrasi Pemerintahan, Irzam serta sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah. (Red*S)